Monday, 19 April 2021

Mengungkap fakta Vaksin AztraZeneca di Indonesia

 

Sabtu, 17 April 2021| 00:21 Penulis : Samsul Alam

AztraZeneca akhir-akhir ini ramai terdengar seantero negeri ini. AztraZeneca adalah Vaksin yang awalnya digunakan oleh inggris yang diproduksi di Belanda dan German, namun sekarang telah diproduksi di inggris terletak di Oxford dan Keele. AztraZeneca adalah vaksin yang mengandung Vector Adenoviral yaitu sejenis virus yang telah dilemahkan atau dimodifikasi.

Vaksin Aztrazeneca pertama kali diberikan secara massal dengan total 2500 orang termasuk tokoh agama dan beberapa tokoh masyarakat di Jombang, Jawa Timur. Masyarakat Indonesia banyak yang merespon tentang penggunaan Vaksin AztraZeneca ini dengan beberapa pertanyaan yang muncul dan sempat meresahkan. Oleh karena itu tulisan ini dibuat untuk menepis isu miring terkait Vaksin AstraZeneca yang sampai saat ini masih terus dilanjutkan penggunaanya di Indonesia.

Apakah Vaksin AztraZeneca Aman ?

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan Emergency Use Autorization (EUA) pada tanggal 22 Februari 2021 yang artinya BPOM menyetujui penggunaan vaksin tentunya dengan pengawasan secara ketat, BPOM menjamin bahwa vaksin AstraZeneca dapat digunakan di Indonesia. Sebagai masyarakat kita tau bahwa BPOM sendiri adalah salah satu Lembaga pengawas yang menjamin keamanan obat maupun makanan sehingga sudah sepatutnya kita juga percaya akan penggunaan vaksin AstraZeneca tentunya sudah melalui proses yang sangat ketat oleh BPOM.

Vaksin AstraZeneca yang diedarkan di Indonesia mengandung babi ?

Oxford Vaccine Group adalah salah satu pembuat vaksin AstraZeneca yang melalui situsnya menyampaikan tidak adanya kandungan manusia maupun hewani di produk yang mereka buat. Lalu benarkah demikian ?, apakah kita sebagai masyarkat bisa percaya  terlebih yang menyatakan adalah pembuat dari vaksin itu sendiri ?, atau jangan -jangan Oxford Vaccine Group sengaja membuat pernyataan tersebut demi mengamankan vaksin produksinya ?. Masayarakat Indonesia terdiri berbagai macam suku maupun agama sehingga keberadaan kandungan hewani (babi) pada vaksin pasti akan banyak mendapat pertentangan utamanya umat Islam. Temuan Majelis Ulama Indonesia menyatakan benar vaksin AstraZeneca yang diedarkan di Indonesia mengandung bagian dari hewan babi, lalu apakah kita berhak menolak penggunaan vaksin tersebut di negara yang sebagian besar penduduknya Islam ?. Sebelum itu mari lihat penjelasan MUI selanjutnya dalam menetukan haram tidaknya penggunaan vaksin AstraZeneca di Indonesia khususnya untuk umat Islam dan fatwa MUI telah resmi menyatakan bahwa penggunaan Vaksin AstraZeneca hukumnya ‘mubah’ yang artinya bisa digunakan dalam keadaan darurat sehingga kesimpulan yang dapat ditarik bahwa kita sebagai umat islam dapat menerima vaksin AstraZeneca ini tentunya tidak ada alasan lagi untuk menolak penggunaan vaksin AstraZeneca di Indonesia.

Vaksin AstraZeneca yang beredar di Indonesia telah kadaluarsa ?

Tidak benar, vaksin AstraZeneca yang beredar di Indonesia tanggal kadaluarsa yang disebutkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yaitu, 31 Mei 2021 yang artinya sampai saat ini vaksin AstraZeneca yang digunakan di Indonesia tidaklah kadaluarsa. Sehingga efektifitas serta keamanan dari vaksin AstraZeneca masih baik dikarenakan belum melewati tanggal kadaluarsa yang tertera.

Banyak laporan efek samping dari vaksin AstraZeneca yang beredar di Indonesia ?

Pusing, mual, nyeri otot (myalgia), nyeri sendi (arthralgia), nyeri ditempat suntikan, kelelahan, malas melakukan sesuatu, dan demam. Hal yang disebutkan sebelumnya ialah efek yang dirasakan setelah menerima vaksin dan hal tersebut merupakan gejala ringan yang bisa saja terjadi maupun tidak tergantung individu masing-masing orang. Setelah menerima vaksin anda akan merasakan beberapa gejala tersebut tapi tenang saja hal itu berarti tubuh anda merespon vaksin yang masuk dan nantinya anda akan mendapatkan peningkatan kekebalan tubuh untuk melawan virus covid-19. Namun yang harus anda fahami jika anda merasakan gejala di atas dan terjadi secara terus menerus maka silahkan kembali dan laporkan anda akan ditangani dengan baik tidak perlu takut dan cemas.

 

Rujukan Penulis,

1.       https://www.oxfordmail.co.uk/news/19042726.oxford-astrazeneca-vaccine-made/

2.       https://www.canada.ca/en/health-canada/services/drugs-health-products/covid19-industry/drugs-vaccines-treatments/vaccines/astrazeneca.html

3.       https://www.who.int/publications/m/item/chadox1-s-recombinant-covid-19-vaccine

4.       https://vk.ovg.ox.ac.uk/vk/COVID19-FAQs

5.       https://www.kemkes.go.id/article/view/21040900002/kemenkes-terbitkan-surat-edaran-informasi-vaksin-astrazeneca-begini-isinya.html