Wednesday 8 November 2017

Langkah-Langkah Membuat Formula Tehnologi Farmasi.

Assalamualaikum, wr.wb. salam bertemau kembali dengan admin kali ini admin akan membahas sedikit langkah-langkah yang biasa admin pakai pada saat menghadapi zat aktif yang akan di olah menjadi suatu sediaan yang lengkap, baik dari segi farmaseutik, farmakologi, dan penjualannya hehe.

langsung saja ya, dari pada harus berlama-lama cek info kita dibawah ini,


  1. Ketika mendapatkan zat aktif, hal yang paling utama yang harus kita ketahui ialah, bagaimana karakteristik dari zat aktif kita kawan, perlunya kita mencari kestabilan dari zat aktif kita teman, saran admin bisa kita melihat atau merujuk ke jurnal, International Journal Of Pharmaceutical Science And Research, nah teman bisa cek di google dengan tulisan ini, nanti teman akan diarahkan ke ribuan jurnal bahkan jutaan yang teman tinggal sesuaikan dengan kebutuhan biasanya sih tinggal klik di pencarian terus tulis zat aktif kita, namun teman yang perlu dipertimbangkan ialah isis dari website tersebut real menggunakan bahasa ingris. So saran admin sediaan tuh kamus atau google translet hehe.
  2. Selanjutnya tentukan zat aktif kita cocoknya dibuat dalam bentuk sediaan apa, hal ini penting untuk melanjutkan ketahap berikutnya kita harus sudah menentukan zat aktif ini nantinya kaan dibuat dalam bentuk apa dan tujuannya dimana, saran admin silahkan merujuk ke Ebooknya BNF baik juga kalau ada yang aslinya, dan kalau pengen mudah yah bisa masuk ke Drugs.com nah ketika masuk ke situs web teman langsung saja klik dipencarian apa nama zat aktifnya teman dengan sendirinya nanti akan diperlihatkan beberapa sediaan atau produk yang sudah ada di pasaran sehingga memudahkan kita untuk menentukan baiknya zat aktif kita dibuat dalam bentuk apa, tidak hanya sediaan luar negri juga banyak terdapat sediaan dalam negri yakni Indonesia.
  3. Langkah selanjutnya ialah menentukan komposisi sediaan, nah untuk yang dibagian sini sensitif guys, beberapa buku yang admin sarankan yakni, Loyd, Fastrack, RPS 18, serta yang andalan ialah Formularium Nasional, guys disini lengkap tuh kalau mau menyusun komponen dari sediaan hehe,
  4. Mengetahui kekurangan dan kelebihan bahan tambahan (Alasan Penambahan) dalam hal ini komponen dari sediaan kita, nah ini penting dan biasanya admin menggunakan Handbook Pharmaseutical Excipient ed.6, nah disini lengkap guys bahan yang kalian gunakan itu cock satu dengan yang lainya, apakah aman, kemudian berapa jumlah yang disarankan dan terlebih buku ini menjelaskan perbentuk sediaan jadi mudah dan sangat membantu guys, 
  5. Selanjutnya menghitung bahan dari semua komponen baik dari zat aktif maupun zat tambahan yang lainya, tujuanya apa agar sediaan yang anda buat optimal, untuk menghitung bahan tergantung dari anda mau membuat sediaan dalam jumlah berapa banyak dan perbatch-nya,
  6. Selanjutnya mencari dari segi farmakologinya, nah jelas dalam farmakologi, berarti yang dicari itu bagaimana kerja obat dalam tubuh, rujukan yang biasa mimin pakai ialah Dipiro ed 9, kemudian DIH, Martindale, dan AHFS. dan untuk Kimianya bisa melihat di FArmakope Indonesia,
  7. Selanjutnya ialah keamanan dari sediaan kita nantinya dalam hal ini bisa merujuk ke DIH, Drugs.com
  8. Terkahir pembuatan etiket dan brosur teman terdiri dari bahasa Indonesia dan bahasa Ingris, yang didalamnya brisi tatacara penggunaan sampai komposisi dan efek samping dari sediaan yang kita buat,
  9. Selanjutnya pembuatan daftar pustaka, yah saya kira jelas yah tujuan dari daftar pustaka untuk mengetahui apakah produk yang kita buat ini mempunyai landasan yang kuat sehingga dapat dipercayai dan akan dibuat dalam produksi besara, 
  10. Terakhir yaitu untuk menambah esensi keindahan sediaan yang anda buat ialah dengan mambuat tempat atau packingan dari sediaan yang bertujuan untuk menarik pembeli ketika sampai dipasaran.

Baiklah saya kira cukup sampai disini dulu info yang admin sampaikan semoga ilmunya bisa terbagi dan dapat diamalkan  , dan karena itu mohon berikan masukan serta tanggapan demi baiknya blog ini kedepannya , ketika seseorang berpendidikan maka tinggalkanlah komen yang positif, terimakasi sekian wasalam.

Monday 6 November 2017

Farmakoterapi Dengan Metode SOAP

Hay, sobat Mahasiswa Punya Coretan, kali ini admin datang dengan materi baru yaitu, masuk ke rana Farmakoterapi.

Kasus dibawah ini admin jawab sesuai kapasitas admin, jadi mohon maaf apabila jawaban masih belum sesuai tapi bisako diperaya melaluli bebrapa jurnal yang tentunya 1000 % dapat di percayai.

Kasus I
   Ana, pasien pria 72 tahun mengeluh nyeri pada sendi lutu setiap digerakkan. Pasien punya hobi otomotif dan pernah mengalami kecelakaan pada lutu 1 tahun lalu. dia menceritakan kepada apoteker di Apotek. Dokter berkata ada gangguan pada ligamen sendi pasien. Pasien memiliki riwayat hipertensi 10 tahun dengan mengkonsumsi amlodipin 10 mg sekali sehari. Pasien merasa sangat sakit ketika nyerinya kambuh dan bahkan mengalami insomnia 6 bulan terakhir dan merasa depresi. TD 150/80 mmHg. Dokter memberikan Ibuprofen dan Captopril 25mg. Sebagai Apoteker apa yang anda sarankan ?

Penyelesaian Kasus,



1.    S :   Pria 72 thn, sakit prut parah, riwayat hipertensi, Imsomnia dan Depresi
O:   TD: 150/80 mmHg
A:   Pasien Kemungkinan terkena Osteoarthritis, Amlodipine Kurang efektif Untuk pasien.
     P:    U/ OA disarankan minum PCT dan U/ HT disarankan Captopril 25mg

Rincian,
a)    Subject:
·      Nama       : Noname
·      Umur       : 72 thn
·      Riwat P.   : - Kecelakaan pd lutut
-   Hipertensi 10 thn
-   Insomnia dan depresi 6 bln Trkhir
·      Riwt O.    : - Penggunaan Amlodipine 10 mg oral
b)   Objective:
·      T. Vital    : - Tekanan darah 150/80 mmHg
c)    Assesment    : - Pasien Kemungkinan Terkena Osteoarthritis.
-   Penggunaan Amlodipine kurang efektive
d)   Plan              : - Acetaminophen, digunakan sebgai obat2 NSAID lini pertama, tidak
     menyrankan ibuprofen karna ibuprofen hanya disarankan apabila pasien hypersenstivitas terhadap acetaminophen (Dipiro Ed.9,2012).
-   Captopril 25 mg dikarenakan amlodipine kurang efektive seharusnya goal treatment itu ketika darah pasien 140/80 mmHg, sehingga disarankan untuk mengganti ke captopril 25 mg.
-   Obat IA juga bisa disarankan apabila sakit tak tertahankan pada lutut semisal Triamcinolone, disarankan dengan acetaminophen sebagai terapi lanjutan setelah pemberian IA Triamcinolone. (Dipiro Ed.9,2012).
                            -   Penghentian penggunaan obat amlodipine pada pasien. 
                                 -   Pengurangan aktivitas yang berat

Pustaka yang mimin sarankan,
Dipiro ed. 9
DIH
Medscape
Drugs.com