Tuesday, 13 September 2022

Hari-hari dan Momen tanpa Sebuah tulisan ....


By. Albar Rahman

Tepat tahun 2016 penulis berkunjung ke Gunung Bromo. Tentu sebagian sobat pena pernah ke Gunung Bromo dengan prahara anak-anak gunungnya tampak keindahan memukau memanjakan mata. Satu hal penulis lakukan saat itu membuka ponsel dan mencatat atau menulis untuk mengabadikan momen indah ini lewat tulisan dan ini pastinya  bagian dari aktivitas tiap hari untuk menulis.

Sekelumit kisah di atas. Membawa saya dan sobat pena semua untuk menapaki satu hal yang paling penting bagi sebuah tulisan dari momen hidup yang pernah ada. Jalan panjang kita ialah terabadikan oleh pena sebab kelak ia akan menjadi catatan sejarah, hari-hari ini mungkin terkesan biasa namun kelak akan sangat berarti bagi mereka yang ingin melihat peristiwa satu abad belakangan misal  demi membaca secarik catatan peristiwa atau perjalanan yang pernah ada.

Arti penting sebuah hari sama halnya arti penting sebuah tulisan. Sobat pena semua pasti merasakan hal yang berbeda jika hari-hari yang dilalui begitu bermakna dan terabadikan dalam sebuah tulisan. Sejatinya lebih jauh dari itu bahwa menulis itu menghidupkan api peradaban begitulah kata JS Khairan dalam tulisannnya.

Selain itu menulis itu sumber berkah, salah satu penulis kenamaan negri ini mengemukakan bahwa menulis itu cara dia untuk melihat bumi Allah yang lain karena berkeliling puluhan negara melalui menulis. Tentu baginya satu hari tanpa tulisan akan sangat hampa karna alam bawah sadarnya sudah ada alarm untuk menulis dan menulis.

Menulis bagi sebagian orang adalah hal sulit dan tertanam di kepala bahwa jadi penulis itu sulit. Hari dan zaman berganti dimana hari ini kita bisa menulis di manapun bahkan melalui ponsel sekalipun. Setiap hari menulis dan menulis adalah pilihan tepat. Sebab menulis itu seibarat ngobrol, bercerita dan berdiskusi. Semua bisa menulis, anggap saja menulis sama halnya bercerita dan ngobrol. Dan akhirnya kita semua mampu bertutur lewat tulisan tiap harinya sama halnya membalas WA di tiap menitnya. 

Semoga tulisan ini mengantarkan kita semua untuk menulis dan menulis. Tiada hari tanpa menulis, hari tanpa sebuah tulisan tentu sangat disayangkan. Yuk kita mulai walau sehari hanya satu kalimat syukur satu paragraf dan seterusny, maka tulislah! Kelak tulisan itu menjadi catatan sangat berharga dikemuadian hari.


!Salam aksara buat sobat pena semua dari albar:)

Tuesday, 6 September 2022

“Sejuta Sayang Untuknya”: Betapa ayah itu aktor terbaik

By. Albar Rahman

Kali ini ditulisan sederhana, penulis tidak akan spoiler tentang filemnya. Kita diskusikan sebuah inspirasi dan uraikan dengan sudut yang bermacam-macam. Penulis hantarkan satu goresan yang nantinya bisa jadi pembicaraan hangat

Langsung saja kita memulai. Kalau ada diantara sobat semua pernah nonton filem berjudul Sejuta Sayang Untuknya yang disutradarai oleh Herwin Novianto dengan sentuhan 'sempurna lakon sang legend di dunia seni peran oleh Dedy Mizwar pemeran yang menjadi sosok ayah kuat bernama Aktor Sagala. Filem ini menurut penulis sarat dengan pesan-pesan yang bisa kita urai dan melihatnya dengan sudut lain dari sang Ayah adalah aktor.

Pertama, Ayah adalah aktor utama dalam memberikan dua nafas sekaligus yaitu nafas cinta dan realitas pahitnya memikul pahit menghidupi. Ayah harus bekerja siang dan malam demi anak semata wayang yang ditinggal pergi ibunya sejak lama misalnya  alias harus berjuang sehari-hari demi makan sesuap nasi. Inilah Ayah aktor sesungguhnya.

Kedua, Alasan terkuat untuk berjuang ternyata ialah hadirnya buah hati yang menjadi titipan Tuhan. Dan menguatkan hatinya bukanlah hal mudah apatah lagi kondisi memang serba keterbatasan. Pilihannya hanya satu berjuang semaksimal mungkin untuk setiap harinya dengan segala cara. Dan yang terpenting mencerdaskan buah hati dengan menyekolahkannya adalah hal mutlak yang harus ditunaikan.

Ketiga, mencintai sesuatu yang kita anggap adalah doa dan harapan dari ibu tersemat dalam nama kita itu harus keras kepala dalam menggapai doa itu. artinya bener-bener realisasikan harapan dari kedua orang tua kita. Jadi komunikasikan tentang apa harapan ibu tentang harapannya dibalik sebuah nama yang disematkan. sedrhana memang, percayalah ini teramat dahsyat untuk langkah kita yang meaning full selamanya.

Keempat, Proses adalah bagian terpenting bukan hasil. Semua telah diberikan hasil masing-masing. Yang terpenting ialah tetap menjalani proses panjang walau banyak air mata di dalamnya. Jalani lakonnya jangan mengeluh, berproses dengan yang kau suka lakukan penuh cinta. Satu ungkapan yang perlu kita renungkan, "Tidak ada peran yang kecil, yang ada Aktor (orang) yang kerdil". Sebuah ungkapan yang jadi refleksi dan memberi pertanyaan besar sudah kah kita mengambil peran terbaik dalam hidup? Penulis yakin pertanyaan ini dijawab masing dan disimpan di hati sebagai celengan motivasi kala kita semua ingin berhenti mengambil peran. Sukses selalu buat semua. Seutas doa dari penulis untuk pembaca setia.

Begitulah roda yang dimainkan. Jadi sekali lagi, betapa ayah itu sosok hebat sekaligus aktor terbaik yang pernah ada. Yupsss sekarang peluk sang  ayah dengan cinta. Jadilah engkau aktor terhebat di matanya. Rasakan betapa berjuang untuknya itulah cinta sesungguhnya. Selamat berjuang!

Inilah beberapa catatan yang bisa kita uraiakan dari filem Sejuta Cinta Untuknya.  ini sekali lagi bukan spoiler dan semoga dengan mengambil beberapa sudut kita bisa mengerti akan sebuah perjalanan termasuk mengambil banyak inside dari sebuah filem itu sendiri. Salam dari penulis dan thanks untuk kalian yang setia membaca:)

Berkebun 2 Bulan di Bukit Mayo, Melihat Indonesia dari kacamata Katulistiwa.

By. Albar Rahman 

Entah dari mana saya memulai tulisan sederhana ini. Mungkin karna sudah lama tidak menulis dan belakanagan hanya berkutat dengan tugas-tugas kuliah harus berbahasa baku, jadi maap jika ada kesan kaku nantinya hehehe. kok kerasa pembukanya jadi serius amat. Lanjut, esay harian kali saya hanya ingin berbagi tentang perjalanan singkat selama dua bulan dengan visi misi ingin menanam pohon saja. Di sebuah bukit yang oleh masyarakat kaliamantan utara tepatnya di Nunukan Kec. Seimanggaris dikenal sebagai bukit Mayo. Bukit ini ketinggiannya hampir 1000 mdpl jika di Jawa ketinggiannya hampir seperti wonosobo yang dijuluki sebagai negri di atas awan. Sedikit gambaran tentang Bukit dingin di kalimantan ini, dan tentunya memiliki banyak sumber air karna hutan-hutannya masih sangat melimpah. Bukit ini sudah menjadi jalan poros provinsi dari Kalimantan Utara menuju Kalimantan Timur melewati Sebuku, Malinau, Sekata, Berau, Samarinda hingga Balikpapan. Jalurnya panjang dan tentunya Kalimantan belum memiliki jalur kereta api seperti pulau jawa yang terhubung satu sama lainnya. 
 
Kembali, dua bulan di bukit mayo ini berkesan karena banyak hal yang ditemukan terutama melihat hutan kalimantan ternyata indah, kekayaan alamnya, dan semua prahara tentang khatulistiwa yang hijau itu ber”surban”kan awan-awan embun yang melilit hijaunya flora. Faunanya walau terancam karena hutan industri dan tambang di sana, saya masih liat au-au-au penduduk pendatang sekitatar menyebutnya sejenis orang hutan yang postur tubuhnya lebih sedikit kecil. Para pendatang asyik berkebun, dan mayoritas menjadikan kebun sawit sebagai komoditas utama karena adanya kilang sawit di sekitaran.

Sejatinya potensinya luar biasa, jika ada pengelolaan secara baik dengan bukit yang memiliki ketinggian yang memadai, saya pikir ini baik untuk tanaman lainnya tentunya. Salah satu contoh di belahan lainnya dari pulau Kalimantan Utara ini di sana wilahnya Tanjung Selor yang  tengah dipersiapak terus pembangunan sebab dijadikan Ibu Kota Provinsi Kalimantan Utara. Kita balik, Tanjung Selor ini misalnya tidak bergantung pada satu komoditas, di sana ada petani pisang namanya pak. Mansur memiliki 100 hektar tanah dan setiap harinya dia memiliki omset puluhan juta. Kenapa tidak di bukit Mayo ini dengan awan dan kabut serta mineral yang melimpah tidak membidik alternatif penghasilan lain yang jauh lebih besar dampaknya terhadap melestarikan lingkungan terutama mata airnya dengan menanam buah-buahan misalnya dan tentunya buah dengan segala manfaatnya hemat saya akan jauh lebih berharga untuk jangka panjangnya seiring bertambahnya populasi manusia yang silih berganti berdatangan baik dari negeri sebrang alias Malaysia dan pendatang dari pulau lain selaian Kalimantan. 

Anggap aja urain serius di atas bagian dari bentuk peduli pada kalimantan yang menyimpan banyak kekayaan. Kekayaan alam tapi sedang "tertidur" meyiapkan kekayaan pikiran manusianya. Pada perjalanan 2 bulan kali ini setidaknya saya mengilhami satu spirit untuk terus belajar. Kelak kita berjumpa lagi diperjumpaan paling indah di mana senja dan dewasanya diri jadi satu. Dimana kita mampu memberi setelah lama berkelana dalam belajar. 

sekilas perjalanan singkat saya semoga memberi ruang di imajinasi bahwa sudut negri ada setitik cerita oleh sang putra yang mencintai ibu pertiwi setulus hati. Sampai ketemu di lain kesempatan