Wednesday 4 May 2016

Hasil Diskusi Fartok III 'ANTIBIOTIK'

Teman-teman pada hari ini, saya akan membagikan sedikit lagi laopran yang saya.
jangan lupa ya bantu juga likenya ok.!




HASIL DISKUSI
A. Perbedaan antibiotik, antimikroba, desinfektan dan antiseptik
Jawab :
a.    Antibiotik (Menurut Farmakologi dan Terapi, Hal : 585)
Antibiotik ialah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama fungi, yang dapat menghambat atau dapat membasmi mikroba jenis lain. Banyak antibiotik dewasa ini dibuat secara semisintetik atau sintetik penuh.  Namun dalam praktek sehari-hari AM sintetik yang tidak diturunkan dari produk mikroba (misalnya sulfonamid dan kuinolon) juga sering digolongkan sebagai antibiotik.
b.      Antibiotik (Menurut Obat-Obat Penting : 65)
Antibiotika (L.anti = lawan= hidup) adalah zat-zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri, yang memiliki khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan kuman, sedangkan toksisitasnya bagi manusia relatif kecil.
c.    Antimikroba (Menurut Farmakologi dan Terapi, Hal : 585)
Antimikroba (AM) ialah obat pembasmi mikroba, khususnya mikroba yang merugikan manusia.Dalam pembicaraan disini, yang dimaksudkan dengan mikroba terbatas pada jasad renik yang tidak termasuk kelompok parasit.
d. Desinfektan (Menurut Farmakologi dan Terapi, hal : 535)
Ialah zat yang digunakan untuk mencegah infeksi dengan mematikan mikroba misalnya sterilisasi alat kedokteran.
e. Antiseptik (Menurut Farmakologi dan Terapi, hal : 534)
Antiseptik ialah obat yang dapat meniadakan atau mencegah keadaan sepsis. Antiseptik ialah zat yang digunakan untuk membunuh atau mencegah pertumbuhan mikroorganisme, biasanya merupakan sediaan yang digunakan pada jaringan hidup.
f. Desinfektan (Menurut Farmakologi Dasar dan Klinik, Hal : 1011)
Desinfektan adalah bahan kimia kuat yang menghambat atau mematikan mikroorganisme.
g. Antiseptik (Menurut Farmakologi Dasar dan Klinik, Hal: 1011)
            Antiseptik adalah obat disinfeksi dengan toksisitas yang cukup rendah untuk sel pejamu sehingga dapat digunakan langsung pada kulit, membran mukosa, atau luka.
Kesimpulan :
a. Antimikroba adalah senyawa yang diperoleh dari bahan alam atau obat-obat sintesis yang digunakan untuk membasmi mikroba.
b. Antibiotik adalah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, yang dapat menghambat mikroba jenis lain.
c.  Desinfektan adalah suatu zat kimia yang digunakan untuk membunuh mikroorganisme pada benda mati.
d.  Antiseptik adalah suatu zat kimia yang digunakan untuk membunuh mikrooganisme pada makhluk hidup atau jaringan hidup.
B. Mekanisme antimikroba yang menghambat biosintesis dinding sel mikroba
Jawaban :
·         Menurut Farmakologi dan Terapi, Hal 586
Obat yang termasuk dalam kelompok ini ialah penisilin, sefalosporin, basitrasin, vankomisin, dan sikloserin. Dinding sel bakteri, terdiri dari polipeptidoglikan yaitu suatu kompleks polimer mukopeptida (glikopeptida), sikloresin menghambat reaksi yang paling dini dalam proses sintesis dinding sel; diikuti berturut-turut oleh basitrasin, vankomisin dan diakhiri oleh penisilin dan sefalosporin yang menghambat reaksi terakhir (transpeptidasi) dalam rangkaian reaksi tersebut. Oleh karena tekanan osmotik dalam sel kuman lebih tinggi daripada di luar sel maka kerusakan dinding sel kuman akan menyebabkan terjadinya lisis, yang merupakan dasar efek bakterisidal pada kuman yang peka.
·         Menurut Farmakologi Ulasan Bergambar hal : 427)
Beberapa obat antimikroba, secara selektif, mengganggu sintesis dinding sel bakteri-suatu struktur yang tidak dimiliki oleh sel-sel mamalia. Dinding sel terdiri dari suatu polimer disebut peptidoglikan yang mengandung unit glikan yang saling bergabung satu sama lain melalui ikatan silang peptida. Agar efektif secara maksimal, penghambat sintesis dinding sel membutuhkan mikroorganisme yang berproliferasi secara aktif, penghambat ini kurang atau tidak berefek pada bakteri yang tidak bertumbuh dan membelah. Anggota yang paling penting dari kelompok obat ini adalah antibiotika β-laktam (diberi nama berdasarkan cincin β-laktam yang penting bagi aktivitasnya) dan vankomisin.











Text Box: AGEN-AGEN YANG  MEMENGARUHI DINDING SEL














Text Box: Clavulanic acid
Sulbactam
Tazobactam



 
































·         Menurut At a Glance Farmakologi Medis, Hal:82 )


Description: 11136790_694624477312831_395704788_n
 








·         Menurut Katzung, hal 894
Penisilin seperti semua antibiotik β-laktam, menghambat pertumbuhan bakteri dengan menganggu reaksi transpeptidasi sintesis dinding sel bakteri. Dinding sel adalah suatu lapisan luar kaku yang khas untuk spesies bakteri. Struktur ini membungkus membran sitoplasma, mempertahankan bentuk dan integritas sel, serta mencegah lisis sel akibat tekanan osmotic yang tinggi. Dinding sel terdiri dari suatu ikatan-ikatan silang kompleks polimer polisakarida dan polipeptida, peptidoglikin (juga dikenal sebagai murein atau mukopeptida). Polisakaraida menggandung gula amino, N asetilglukosamin dan asam N-asetil-muramat. Sebuah peptide 5 asam amino dihubungkan ke gula asam N-asetilmuramat. Peptide ini berakhir di D-alanin-D_alanin. Protein pengikat penisilin (penicillin-binding protein,PBP, suatu enzim) mengeluarkan alanin terminal dalam proses pembentukan ikatan saling member dinding sel rigiditas strukturalnya. Antibiotic beta-laktam, analog structural substrat D-ala-D-ala alami secara kovalen mengikat tempat aktif PBP. Hal ini menghambat reaksi transpeptidasi, menghambat sintesis peptidoglikin dan menyebabkan kematian sel. Mekanisme pasti kematian sel belum sepunuhnya dipahami, tetapi terjadi autolysis dan gangguan morfogenesis dinding sel. Antibiotic beta-laktam mematikan sel bakteri hanya ketika bakteri sedang tumbuh aktif dan menyintesis dinding sel.

·      Menurut Farmakologi Ulasan Bergambar, Hal 438
PEBGHAMBAT β-LACTAMASE
Hidrolisis cincin β-lactam, baik melalui pembelahan enzimatik menggunakan β-lactamase maupun dengan asam, menghancurkan aktivitas antimikroba antibiotika β-lactam. Penghambat β-lactamase, seperti clavulanic acid, sulbactam, dan tazobactam, mengandung cincin β-lactam, tetapi tidak memiliki aktivitas antibakteri yang signifikan bila digunakan secara tunggal. Obat-obat ini justru berikatan dan menginaktifkan β-lactamase sehingga melindungi antibiotika yang normalnya merupakan substrat bagi enzim ini. Oleh sebab itu, penghambat β-lactamase diformulasikan dalam kombinasi dengan antibiotika sensitif β-lactamase.
Kesimpulan :
Dinding sel terdiri dari 3 komponen yaitu polipeptida, polisakarida, dan polipeptidoglikan. Dimana polipeptidoglikan terdiri dari ikatan polipeptida yang tersusun dari asam amino dan polisakarida terdiri dari NAM dan NAG. Asam N-asetilmuramat menghasilkan rantai amino yang kemudian membentuk rantai peptida, kemudian rantai peptida bertranspeptidase dengan d-alanin-alanin N-asetilglukosamin sehingga membentuk jembatan pentaglisin sehingga sintesis dinding sel berhasil.
Mekanisme kerja golongan β-lactam ialah langsung berikatan dengan penicilin-Binding protein (PBP) karena strukturnya mirip.
Mekanisme kerja penghambat β-laktamase yaitu dengan menghidrolisis cincin β-lactam. Dan mekanisme kerja β-laktam yaitu menggantikan posisi D-ananin-alanin sehingga menghasilkan dinding sel yang rapuh dan mudah diputuskan itu artinya sintesis dinding sel tidak berhasil dan tidak menghasilkan sintesis.
C. Mekanisme antimikroba yang menghambat biosintesis sintesis protein mikroba
Jawab :                                                            
v  Description: Description: Description: 11137041_694624513979494_1503635088_nMenurut At a Glance Farmakologi Medis hal : 84








Kelompok antibiotik ini bekerja dengan menghambar sintesis protein bakteri. Obat-obat ini bersifat toksik selektif karena ribosom bakteri (tempat sintesis protein) terdiri dari subunit 50S dan 30S sementara ribosom mamalia memiliki subunit 60S dan 40S.
Protein dibentuk dari asam amino pada ribosom, yang bergerak sepanjang untaian asam ribonukleat pembawa pesan sehingga kodon berurutan lewat melalui suatu akseptor untuk molekul RNA transfer spesifik. tRNA membawa asam amino berikutnya yang dibutuhkan untuk memperpanjang rantai peptida. Tetrasiklin dan aminoglikosida terikat pada subunit 30S dan menghambat ikatan aminoasil-tRNA. Selain itu, aminoglikosida menyebabkan kesalahan baca mRNA, sehingga protein nonfungsional disintesis. Langkah selanjutnya pada sintesis peptida adalah transpepetidasi, dimana rantai peptida yang sedang berkembang dan melekat pada lokasi P ditransfer ke asam amino yang melekat pada aminoasil-tRNA pada lokasi A. Kloramfenikol menghambat aktivitas peptidil transferase dari subunit ribosom 50S. Setelah tranpeptidasi, rantai peptida ditranslokasi dari lokasi A ke P sehingga lokasi A siap untuk menerima aminoasil-tRNA berikutnya. Makrolida dan streptogramin terikat pada subunit 50S dan menghambat translokasi. Streptogramin, seperti quinupristin dan dalfopristin merupakan obat baru yang secara aktif melawan bakteri Gram positif. Obat ini hanya digunakan untuk infeksi serius yang resisten terhadap obat lain, misalnya terhadap Staphylococcus aureus yang resisten metisilin (MRSA).
Aminoglikosida, seperti gentamisin, harus diberikan secara injeksi. Aminoglikosida merupakan obat yang berguna dalam terapi infeksi berat, tetapu dapat menibulkan efek nefrotoksik dan ototoksik. Tetrasiklin aktif secara oral, merupakan antibiotik spektrum luas, tetapi resistensi bakteri yang meningkat telah menguranig penggunaannya. Makrolida (misalnya eritromisin) mempunyai spektr/um antibakteri yang sama dengan benzilpenisilin. Bakteri Gram positif lebih sensitif terhadap eritromisin daripada bakteri Gram negatif karena terakumulasi sekitar 100 kali lebih banyak. Kloramfenikol efektif melawan bnayak organisme, tetapi efek samping seriusnya (seperti anemia plastik) membatasi penggunaanya.

 

            Kesimpulan :
                        Terdapat 2 proses pada sintesis protein yaitu:
            Transkripsi => DNA           mRNA
            Translasi => mRNA            protein
     Maksudnya adalah pada proses transkripsi membentuk DNA dan diubah menjadi mRNA sedangkan pada proses translasi dari mRNA membentuk protein. Pada sintesis protein dimulai dari proses translasi yang dimana pada proses ini terdapat 5 bagian yaitu 
Ø  tRNA memasuki subunit 30S dengan membawa satu asam amino
Ø  proses pembacaan oleh mRNA
Ø  pelepasan tRNA oleh enzim peptidil transferase
Ø  proses perpindahan lokasi
Ø  perpanjangan ikatan peptida sehingga terbentuk protein (ikatan peptida menghasilkan asam amino, semakin banyak asam amino maka terbentuklah protein).
Penggolongan obat. Tetrasiklin mekanisme kerjanya yaitu mencegah tRNA menempel pada 30S sehingga tidak terjadi penempelan. Aminoglikosida mekanisme kerjanya yaitu terjadi salah pembacaan pada asam amino. Kloramfenikol mekanisme kerjanya yaitu menghambat proses transpeptidasi. Makrolida dan streptogramin mekanisme kerjanya adalah menghambat proses translokasi.
D. Mekanisme antimikroba yang menghambat biosintesis membran sel mikroba
Jawab :
v  Menurut Farmakologi dan Terapi hal : 586
Obat yang termasuk dalam kelompok ini ialah polimiksin, golongan polien serta berbagai antimikroba kemoterapeutik, umpamanya antiseptik surface active agents. Polimiksin sebagai senyawa amonium-kuaterner dapat merusak membran sel setelah bereaksi dengan fosfat pada fosfolipid membran sel mikroba. Polimiksin tidak efektif terhadap kuman gram-positif karena jumlah fosfor bakteri ini rendah. Kuman gram negatif yang menjadi resisten terhadap polimiksin, ternyata jumlah fosfornya menurun. Antibiotik polien dapat bereaksi dengan struktur sterol yang terdapat pada membran sel fungus sehingga mempengaruhi permeabilitas selektif membran tersebut.
Bakteri tidak sensitif terhadap antibiotik polien, karena tidak memiliki struktur sterol pada membran selnya. Antiseptik yang mengubah tegangan permukaan  (surface active agents), dapat merusak permeabilitas selektif dari membran sel mikroba. Kerusakan membran sel menyebabkan keluarnya berbagai komponen penting dari dalam sel mikroba yaitu protein, asam nukleat, nukleotida dan lain-lain.
Kesimpulan :
Membram sel merupakan penyusun fosfolipid disusun dari fosfat. Mekanisme antimikroba yang mengganggu keutuhan  membran sel mikroba adalah polimiksin yang membentuk ikatan sterol dimana sterol ini mengandung fosfat yang dihasilkan fosfolipid  dengan menurunkan tegangan permukaan membran sel yang menyebabkan cairan intrasel akan keluar (protein, nukleotida) sehingga menyebabkan kerusakan / kematian sel.
Ikatan polien

Sterol     (fosfat yang dihasilkan fosfolipid)
                       
Tegangan permukaan membran sel turun

            Cairan intrasel keluar (protein, nukleotida)

       Kematian sel
E. Mekanisme antimikroba yang menghambat biosintesis asam folat dan asam nukleat
Jawab :
v  Menurut At a Glance Farmakologi Medis hal : 80
Description: Description: Description: 11119214_694624490646163_1684594759_n 








Sulfonamid adalah obat pertama yang ditemukan efektif pada terapi penyakit sistemik. Akan tetapi, saat ini sulfonamid mempunyai sedikit peranan karena perkembangan obat-obat yang efektif dan kurang toksik. Selain itu, banyak organisme menjadi resisten terhadap sulfonamid. Penggunaan tunggalnya terutama pada terapi infeksi saluran kemih yang disebabkan oleh organisme Gram positif atau negatif yang sensitif.
Terdapat banyak sulfonamid dan pada gamabr diberikan beberapa contohnya bersama dengan struktur umumnya. Sulfonamid merupakan analog struktural asam p-amino-benzoat yang penting untuk sintesis asam folat pada bakteri. Toksisitas selektif sulfonamid tergantung pada fakta bahwa sel-sel mamalia mengambil folat ysng didapat dalam makanan, tetapi bakteria yang rentan kekurangan kemampuan ini dan harus mensintesis folat. Sulfonamid secara kompetitif menghambat enzim dihidropteroat sintetase dan mencegah produksi folat yang dibutuhkan untuk sintesis DNA. Sulfonamid merupakan agen bakteriostatik. Efek sampingnya yang paling penting adalah ruam (sering), gagal ginjal, dan diskaria darah.
Trimetoprim bekerja pada jalur metabolik yang sama seperti sulfonamid, tetapi merupakan inhibitor dihidrofolat reduktase. Trimetoprim bersifat toksik selektif karena afinitasnya terhadap enzim bakteri 50.000 kali lebih besar daripada afinitasnya terhadap enzim manusia. Trimetoprin banyak digunakan pada infeksi saluran kemih. Kombinasi trimetoprim dan sulfametoksazol (kotrimoksazol) bisa menghasilkan aksi sinergistik dan meningkatkan aktivitas melawan bakteri tertentu. Kotrimoksazol digunakan terutama pada terapi infeksi pernapasan.
Kuinolon menghambat DNA girase, suatu enzim yang menekan DNA bakteri menjadi superkoil, untuk memasukkan DNA untai ganda yang panjang ke dalam sel bakteri, DNA diatur dalam loop (DNA terrelaksasi) yang kemudian diperpendek oleh proses superkoil. Kuinolon merupakan bakterisida karena menghambar lepasnya untai-untai DNA yang terbuka pada proses superkoil. Sel eukariotik tidak mengandung DNA girase. Siprofloksasin merupakan agen antibakteri spektrum luas. Sifat penting dari kuinolon adalah penetrasinya yang baik ke dalam jaringa dan sel (bandingkan denga penisilin), efektivitasnya bila diberikan secar oral, dan toksisitasnya yang relatif rendah.
5-Nitroimidazol, mislanya metronidazol, mempunyai spektrum sangat luas dan aktif melawan bakteri anaerob serta beberapa protozoa. Obat berdifusi ke dalam organisme di mana gugus nitro dikurangi. Selama proses reduksi ini, terbentuk intermediat yang reaktif secara kimia, yang menghambat sintesis DNA dan /atau merusak DNA sehingga menggangu funsinya.
Rifampisin menghalangi transkripsi RNA pada banyak bakteri dengan menghambat plomerase RNA yang tergantung DNA. Resistensi terhadapa rifamisin cepat terjadi, tetapi dalam kombinasi dengan obat lain, rifampisin penting dalam terapi tuberkulosis.



v Text Box: Mafenide
Silver Sulfadiazine
Succinylsulfathiazole
Sulfadiazine
Sulfamethoxazole
Sulfasalazine
Sulfisoxaole
Text Box: FLUOROQUINOLONEText Box: Mafenide
Silver Sulfadiazine
Succinylsulfathiazole
Sulfadiazine
Sulfamethoxazole
Sulfasalazine
Sulfisoxaole
Text Box: INHIBITOR SINTESIS FOLATEText Box: GENERASI PERTAMA
Nalidixic acid
GENERASI KEDUA
Ciprofloxacin
Norfloxacin
Ofloxacin
GENERASI KETIGA
Levofloxacin
GENERASI KEEMPAT
Moxifloxacin


Text Box: QUINOLONE, ANTAGONIS FOLID ACID, DAN ANTISEPTIK SALURAN KEMIHMenurut Farmakologi Ulasan Bergambar Hal : 46Text Box: FLUOROQUINOLONEText Box: Mafenide
Silver Sulfadiazine
Succinylsulfathiazole
Sulfadiazine
Sulfamethoxazole
Sulfasalazine
Sulfisoxaole
Text Box: INHIBITOR SINTESIS FOLATEText Box: GENERASI PERTAMA
Nalidixic acid
GENERASI KEDUA
Ciprofloxacin
Norfloxacin
Ofloxacin
GENERASI KETIGA
Levofloxacin
GENERASI KEEMPAT
Moxifloxacin


Text Box: QUINOLONE, ANTAGONIS FOLID ACID, DAN ANTISEPTIK SALURAN KEMIH


















            Kesimpulan :
Pteridin dan PABA merupakan prekursor bahan utama pembasmi DNA. Biosintesis asam nukleat pertama pteridin berikatan dengan asam p-aminobenzoat (PABA) membentuk asam dihidropteroat yang tidak aktif dengan bantuan enzim dihidropteroat sintesase, kemudian terbentuk asam dihidrofolat yang hanya aktif sebagian, dan dengan bantuan enzim dihidrofolat reduktase  sehingga membentuk purin pirimidin dan membentuk prekursor pembentukan DNA dan terbentuk DNA terelaksasi dan kemudian menjadi DNA superkoil (DNA sempurna) dengan bantuan DNA girase.
Mekanisme kerja kuinolon yaitu menghambat DNA girase sehingga tidak terbentuk 2 sel. Mekanisme kerja 5-Nitroimidazol ialah menghambat DNA supercoil. Mekanisme kerja Rifampisin adalah menghambat DNA supercoil.
Mekanisme kerja sulfonamid ialah obat ini akan bersaing dengan PABA , justru obat yang berikatan dengan enzim bukan PABA sedangkan normalnya PABA yang berikatan dengan enzim. Mekanisme kerja dari trimetropim menghambat dihidropteroat sintease dan dihidrofolat reduktase.






















DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, Sulistia. 2012. Farmakologi Dan Terapi Edisi 5.Fakultas Kedokteran UI. : Jakarta.

Myck, Marry J, 2014. Farmakologi Ulasan Bergambar. Widya Medica Jakarta.

Neal.MJ. 2005. At a Glance Farmakologi Medis Edisi kelima. Erlangga Medical Series : Jakarta.
Tjay, Tan, dkk. 2010. Obat-Obat  Penting. Jakarta : PT. Elex       Media      Komputindo.
                                                                                 


2 comments: