Wednesday, 4 May 2016

Laporan Pengenalan Alat (Mikrobiologi)

ASSALAMUALAIKUM'



Sebenarnya ini hanyalah untuk mempermudah para calon pharmacist yang baru memulai debutnya ciee.....

Kebetulan saya juga masih sementara menempuh kuliah di jurusan farmasi, jadi saya taulah kisah sedih, duka, dan mampusnya anak farmasi, maka dari itu saya akan sedikit membagikan contoh laporan, sehingga saya berharap mahasiswa farmasi dapat terbantu dengan adanya contoh laporan ini.




BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Dalam dunia kefarmasian tidak pernah lepas dari praktikum, tugas, laporan, hasil diskusi, itu semua tidak hanya didapatkan pada saat proses belajar mengajar difakultas saja namun lebih banyak didapatkan dilaboratorium. Farmasi memang identik dengan laboratorium, dengan sejuta kesibukan yang ada sudah menjadi kegiatan rutin bagi seorang mahasiswa farmasi.
       Dalam laboratorium dapat ditemukan berbagai alat – alat yang biasanya digunakan untuk praktikum dan juga untuk pada peneliti, selain itu juga ada bahan – bahan yang telah disediakan oleh laboratorium. Salah satu laboratorium yang biasanya memiliki banyak alat dan bahan adalah laboratorium mikrobiologi. Didalam laboratorium ini banyak sekali alat yang pergunakan yang mungkin tidak dapat ditemukan di laboratorium  lain misalnya auoklaf, mikroskop, tabung reaksi, laf, penangas air, labu alat bulat, vial, dan masih banyak lagi.
       Penggunaan alat dilaboratorium harus sesuai dengan aturan – aturan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu pengenalan terhadap alat – alat yang akan digunakan itu sangatlah perlu agar praktikan dapat mengetahui fungsi dari alat – alat yang akan digunakannya. Hal tersebut juga dapat meminimalisir terjadinya kerusakan pada alat.

B.   Rumusan Masalah
       Adapun rumusan masalah dalam praktikum ini adalah:
1.    Bagaimana gambar dari alat – alat yang akan digunakan dalam praktikum ?
C. Maksud Praktikum
       Adapun maksud dari praktikum ini adalah untuk mengetahui nama-nama dan fungsi alat-alat yang digunakan selama praktikum.
D. Tujuan Praktikum
     Adapun tujuan dari praktikum ini adalah memahami alat-alat yang akan digunakan dalam kegiatan praktikum berdasarkan fungsi dan prinsip kerjanya.
E.  Manfaat Praktikum
     Adapun manfaat dari praktikum ini adalah untuk mengetahui jenis -  jenis alat, fungsi dan penggunaannya selama praktikum mikrobiologi.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Oraganisme hidup yang berukuran mikroskopis dibahas dalam mikrobiologi. Dalam dunianya sendiri ada lima pengelompokan dari organisme : yaitu virus, alga, bakteri, protozoa, dan cendawan mikroskopis (Pelczar, 1986).
Mikrobiologi (micro + biology) adalah ilmu yang memperlajari tentang penelitian mikro – organisme, termasuk alga, bakteri, fungus, protozoa dan virus (Dornald, 2002).
Dalam bidang mikrobiologi kita mempelajari banyak segi mengenai jasad – jasad renik ini (juga dinamakan microbe atau protista): dimana adanya, ciri – cirinya, kekerabatan antara sesamanya seperti juga dengan kelompok organism lainnya. Mikrobiologi bias dikatakan merupakan ilmu yang masih muda. Dunia jasad renik barulah ditemukan sekitar 300 tahun yang lalu, dan makna yang sesungguhnya mengenai mikroorganisme itu barulah dipahami dan hargai 200 tahun kemudian. Salama 40 tahun terakhir, mimrobiologi muncul sebagai bidang biologi yang sangat berarti (Pelczar, 1986).
Pada dasawarsa terakhir ini perkembangan mikrobiologi berkembang dengan pesat seiring dengan perkembangan bidang – bidang ilmu lainnya. Perkembangan ilmu tersebut dalah untuk memenuhi kebutuhan praktis, maka sehubungan dengan hal tersebut dibutuhkan penggolongan mikrobiolgi secra khusus. Salah satu cara penggolongan dapat didasarkan atas orientasinya seperti pada table : (Djide, 2006).
Orientasi pada taksonomi
Orientasi pada habitat
Orientasi pada masalah
Virology
Bakteriologi
Fikologi / algalogi
Mikologi
Protozoologi
Mikrobiologi air
Mikrobiologi tanah
Miikrobiolgi laut
Ekologi mikroba
Mikrobiologi pathogen
Mikrobiologi pertanian
Mikrobiologi industry
Mikrobiologi persenjataan
Mikrobiologi farmasi Geomikrobiologi

            Mikrobiologi adalah cabang ilmu biologi berasal dari bahasa latih yaitu Mickos yang berarti kecil, bios yang berarti makhluk hidup dan logos yang berarti ilmu pengetahuan. Jadi mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup yang ukurannya sangat kecil yang biasanya dapa dilihat dengan menggunakan mikroskop. Dengan demikian dapat juga dikatakan bahwa mikrobiologi ini adalah cabang ilmu biologi yang memperlajari tentang makhluk hidup kecil. Mikrobiologi apabila dipandang dari segi biologi adalah cabang ilmu ketiga dari ilmu tersebut karena duanya itu adalah tentang hewan dan tumbuhan (Djide, 2006).
            Berdasarkan ruang lingkup mikrobiologi ilmu yang mempelajari tentang seluruh seluk beluk kehidupan mikroorganisme. Peranan mikrobiologi sudah sejak lama diketahui disegala bidang dan aspek kehidupan makhluk hidup utamanya manusia dalam bidang pertanian, perikanan, kesehatan, juga bidang farmasi dan lain – lain dan hingga saat ini bidang ilmu tersebut terlah member wawasan, dan cakrawala baru bagi kehidupan terutama dalam perkembangan bioteknologi modern saat ini yang telah melibatkan bidang ilmu mikrobiologi (Dwyana, 2011).
            Dalam bidang mikrobiologi ada beberapa tehnik – tehnik dasar tertenntu yang perlu diketahui dan dipahami serta dipelajari oleh mahasiswa termasuk para peneliti dalam bidang mikrobiologi untuk digunakan dalam laboratorium. Tehnik – tehnik tersebut digunakan dalam memelihara bakteri, mengisolasinya dalam biakan murni, (hanya mengandung satu macam bakteri), mengamatinya dan mengidentifikasi mikroorganisme (Djide, 2006).
            Jenis peralatan rutin digunakan dalam aktifitas praktikum – praktikum maupun penelitian mikrobiologi hampir selalu menggunakan alat seperti mikroskop, autoklaf, laminar, incubator, dan lain – lain. Dalam praktikum ini mahasiswa dapat langsung belajar mengenai komponen – komponen mikroskop tersebut dan langsung mempraktekkan mengenai preparat yang disediakan. Sedangkan peralatan lainnya dapat direkomendasikan cara penggunaannya, selanjutnya akan dapat dipraktekkan pada tahap praktikum selanjutnya dibawah pengawan asisten (Saskia, 2010).

BAB III
KAJIAN PRAKTIKUM
A.     Alat Yang Dipakai
Adapun alat yang dipakai dalam praktikum diantara yaitu oven, autoklaf, mikroskop, tabung reaksi, tabung gerigi, pipet tetes, pipet skala, drigalsky, tabung durham, lumpang dan alu, tabung efendof, colony counter, pH meter & pH universal, ose lurus, ose bulat, erlemeyer, spoit, sendok tanduk, objek glass, dek glass, cawan petri, batang pengaduk, gelas ukur, penangas air, chamber, labu alas bulat, botol penampak bercak, botol elluent, pipa kapiler, kuvet, corong, jarum preparat, labu takar, mikro pipet & tip, thermometer, eksikator, cawan porselin, gelas arloji, incubator aerob, enkas, sentrifuge, shaker, fermentor, spectrometer UV-Vis, lampu UV, laminar air flow, lemari fermentasi, kulkas, timbangan analitik, neraca ohaus, jangka sorong, botol semprot aqua dest & botol semprot alkohol, rak tabung, corong pisah, vial, pinset, disk blank, disk anibiotik, pipet volume & bulb, pencadang, lampu spiritus, incubator anaerob, lempeng KLT, tabung sentrifuge.
B.     Cara Kerja
       Alat digambar, diamati, dilaporkan bagian-bagian dan prinsip kerjanya.
C.    Instruksi Kerja
1.    Autoklaf
a)    Sebelum melakukan sterlisisasi banyaknya air dalam autoklaf harus cek terlebih dahulu. Jika air kurang dari batas yang ditentukan maka dapat ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air habis destilasi untuk menghindari terbentuk kerak dan karat.
b)    Peralatan dan bahan dimaksudkan, jika mensterilisasi botol bertutup ulir maka tutup harus dikendorkan.
c)    Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap yang keluar dari bibir autoklaf. Klep pengamanan jangan dikencangkan terlebih dahulu.
d)    Autoklaf dinyalakan, di atur time dengan waktu minimL 15 menit pada suhu 121oC.
e)    Ditunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoklaf dan terdesak keluar dari klep pengamanan. Kemudian klep pengamanan ditutup (dikencangkan) dan tunggu sampai selesai. Perhitungan waktu 15’ dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.
2.    Oven
Oven dilengkapi dengan kombinasi lampu tombol untuk suply listrik dan lampu tanda oven hidup. Lampu (hijau) menyala setiap saat oven dihubungkan dengan  suplay listrik. tombol ini mengatur aliran listrik pada sirkuit oven. Oven mempunyai kipas untuk sirkulasi udara.Kipas hidup jika tombol on ditekan. Pada posisi tombol On kontrol temperature akan menyala dan melakukan test singkat. Jika tidak ada pemasangan timer, layar control akan menyala dan dilakukan test  cycle singkat. Jika terdapat setting timer, layar control mungkin tidak akan menyala pada saat oven dihidupkan – untuk memulai control, tekan tombol U pada timer satu kali. Apabila tidak ada pengaturan timer, atau dalam kondisi off, oven akan memulai  pemanasan sesuai suhu set point pada layar control.
3.    Inkubator
1)    Hubungkan kabel power ke stop kontak.
2)    Putar tombol power ke arah kiri (lampu power hijau menyala).
3)    Atur suhu dalam incubator dengan menekan tombol set.
4)    Sambil menekan tombol set, putarlah  tombol di sebelah kanan atas tombol set hingga   mnencapai suhu yang di inginkan.
5)    Setelah suhu yang diinginkan selesai diatur, lepaskan tombol set.
6)    Inkubator akan menyesuaikan setingan suhu secara otomatis setelah beberapa menit
4.    Mikroskop listrik
1.    Letakkan mikroskop di atas meja dengan cara memegang lengan mikroskop sedemikian rupa sehingga mikroskop
berada persis di hadapan pemakai.
2.    Sambungkan mikroskop dengan aliran listrik. Lalu nyalakan mikroskop dengan tekan tombol On.
3.    Putar revolver sehingga lensa obyektif dengan perbesaran lemah berada pada posisi satu poros dengan lensa okuler yang ditandai bunyi klik pada revolver
4.    Tempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang preparat dan jepit dengan penjepit obyek/benda.
5.    Aturlah fokus untuk memperjelas gambar obyek dengan cara memutar pemutar kasar, sambil dilihat dari lensaokuler. Untuk mempertajam putarlah pemutar halus.
6.    Apabila bayangan obyek sudah ditemukan, maka untuk memperbesar gantilah lensa obyektif dengan ukuran dari 10 x,40 x atau 100 x, dengan cara memutar revolver hingga bunyi klik.
7.    Apabila telah selesai menggunakan, bersihkan mikroskop dan simpan pada tempat yang tidak lembab.
5.    Spektrofotometer
Sinar berasal dari dua lampu yang berbeda, yaitu lampu wolfram untuk sinar Visible (sinar tampak = 38 – 780 nm) dan lampu deuterium untuk sinar Ultra Violet (180 – 380 nm) pada video lampu yang besar. Pilih panjang gelombang yang satu lagi untuk blanko. Detektor atau pembaca cahaya yang diteruskan oleh sampel, disini terjadi pengubahan data sinar menjadi angka yang akan ditampilkan pada reader.
6.    Laminar Air Flow (LAF)
1)    Hidupkan lampu UV selama 2 jam selanjutnya matikan segera sebelum dimulai bekerja.
2)    Pastikan kaca penutup terkunci daripada posisi terendah.
3)    Nyalakan lampu neon dan blower.
4)    Biarkan selama 5 menit.
5)    Cuci tangan dan dengan sabun gemisidal atau alkohol 70%.
6)    Usapkan permukaan interior BSC dengan alkohol 70% atau disenfektan yang cocok dan biarkan menguap.
7)    Masukkan alat dan bahan yang akan di kerjakan, jangan terlalu penuh karena memperbesar resiko kontaminan.
8)    Atur alat dan bahan yang telah dimasukkan ke BSC sedemikian rupa sehingga efektif dalam bekerja dan tercipta area yang benar-benar steril.
9)    Jangan menggunakan pembakar Bunsen dengan bahan bakar alkohol tapi gunakan yang berbahan gas.
10)  Kerja secara aseptis dan jangan sampai pola aliran udara terganggu oleh aktivitas kerja.
11)  Setelah selesai bekerja biarkan 2-3 menit supaya kontaminan tidak keluar dari BSC.

BAB IV
KAJIAN HASIL PRAKTIKUM
A.  Hasil Praktikum
1.      Oven

Keterangan:
1.    Tombol On/Off
2.    Lampu Indikator
3.    Tombol pengatur
suhu



2.      Autoklaf

Keterangan:
1.    Alat pengatur tekanan
2.    Pembuang uap
3.    Pengamanan tekanan
4.    Pegangan
5.    Sekrup


3.      Mikroskop

Keterangan:
1.    Tabung
2.    Kondensor
3.    Meja preparat
4.    Lensa objektif
5.    Lensa okuler
6.    Diafragma
7.    Penggerak halus
8.    Penggerak kasar
9.    Penjepit preparat
10.    Kaki

4.      Tabung reaksi

Keterangan:
1.    Mulut Tabung
2.    Badan Tabung
3.    Dasar Tabung






5.      Tabung gerigi





                                    
Keterangan:
1.  Penutup tabung
2.  Mulut tabung
3.  Badan dan dasar tabung


6.      Pipet tetes

Keterangan:
1.    Karet penghisap
2.    Badan pipet tetes
3.    Ujung pipet tetes




7.      Pipet skala

Keterangan:
1.    Karet penghisap
2.    Badan pipet
3.    Skala
4.    Ujung pipet



8.      Drigalsky

Keterangan:
1.    Pegangan
2.    Batang segitiga





9.      Tabung durham

Keterangan:
1.    Mulut tabung
2.    Badan tabung
3.    Dasar tabung


10.   Lumpang dan alu

Keterangan:
1.    Mulut lumpang
2.    Badan lumpang
3.    Alu Dasar lumping
4.    Alu






11.   Tabung efendof

Keterangan:
1.    Penutup tabung
2.    Badan tabung



12.   Colony counter

Keterangan:
1.    Kaca pembesar
2.    Tombol On/Off
3.    Display
4.    Wolffugel disk






13.   pH meter dan pH universal

Keterangan:
1.    Tombol On/Off
2.    LCD
3.    Maximum immersion level
4.    Minimum immersion level
5.    Sensing electrode
6.    Skala kertas pH universal
14.   Ose lurus

Keterangan:
1.    Pegangan kaca
2.    Kawat lurus







15.   Ose bulat

Keterangan:
1.    Pegangan kaca
2.    Kawat bulat



16.   Erlenmeyer

Keterangan:
1.    Mulut erlenmeyer
2.    Wadah erlenmeyer
3.    Skala erlemeyer





17.   Spoit

Keterangan:
1.    Skala spoit
2.    Batang penekan
3.    Karet penghisap
4.    Mulut spoit


18.   Sendok tanduk

Keterangan:
1.    Sendok besar
2.    Sendok kecil
3.    Badan sendok tanduk




19.   Objek glass

Keterangan:
1.    Tempat sampel di bawah
mikroskop


20.   Dek glass

Keterangan:
1.    Dek gelas (penutup ojek
glass)




21.   Cawan petri

Keterangan:
1.    Penutup cawan petri
2.    Wadah cawan petri


22.   Batang pengaduk

Keterangan:
1.    Badan batang pengaduk






23.   Gelas ukur

Keterangan:
1.    Mulut gelas
2.    Skala
3.    Dasar gelas


24.   Penangas air

Keterangan:
1.    Tempat penangas air
2.    Badan penangas
3.    Kaki penangas






25.   Chamber

Keterangan:
1.    Penutup chamber
2.    Wadah chamber

26.   Labu alas bulat

Keterangan:
1.    Mulut labu alas bulat
2.    Wadah  labu alas bulat
3.    Dasar labu alas bulat





27.   Botol penampak bercak

Keterangan:
1.    Pentup tabung
2.    Wadah tabung
3.    Selang tabung

28.   Botol eluen

Keterangan:
1.    Penutup botol eluen
2.    Badan botol eluen







29.   Pipa kapiler

Keterangan:
1.    Badan pipa kapiler
2.    Lubang pipa kapiler


30.   Kuvet

Keterangan:
1.    Mulut kuvet
2.    Badan kuvet
3.    Dasar kuvet





31.   Corong pisah

Keterangan:
1.    Penutup corong
2.    Mulut corong
3.    Wadah corong
4.    Kran corong
5.    Ujung corong



32.   Jarum preparat

Keterangan:
1.    Jarum preparat





33.   Labu takar

Keterangan:
1.    Penutup labu takar
2.    Badan labu takar
3.    Skala labu takar
34.  
35.   Mikro pipet dan tip

Keterangan:
1.    Penghisap
2.    Badan mikropipet
3.    Pegangan mikropipet
4.    Mata mikropipet
36.  






37.   Termometer

Keterangan:
1.    Skala termometer
2.    Badan termometer
3.    Air raksa
4.    Ujung termometer

38.   Eksikator

Keterangan:
1.    Badan eksikator
2.     Tutup eksikator
3.    Pegangan




39.   Cawan porselin

Keterangan:
1.    Badan cawan porselin
2.    Mulut cawan porselin
3.    Dasar cawan poresiln

40.   Gelas arloji

Keterangan:
1.    Tempat sampel






41.   Inkubator aerob

Keterangan:
1.    Pintu inkubator
2.    Rak inkubator
3.    Pengatur suhu

42.   Enkas

Keterangan:
1.    Kaca transparan
2.    Lubang sampel







43.   Sentrifuge

Keterangan:
1.    Tombol On/Off
2.    Pengatur waktu
3.    Lampu tanda menyala


44.   Shaker

Keterangan:
1.    Tombol On/Off
2.    Pemutar
3.    Penjepit




45.   Fermentor

Keterangan:
1.              Pompa makanan
2.              Media
3.              Udara
4.              Jaket thermal
5.              Distributor udara
6.              Sensor
7.              Pompakeluar

46.   Spektrofotometer UV-Vis

Keterangan:
1.    Tombol ON/OFF
2.    Tombl pengatur angka        nol
3.    Pengatur kasar
4.    Pengatur halus
5.    Layar bacaan





47.   Lampu UV

Keterangan:
1.    Lampu Uv


48.   Laminar Air Flow (LAF)

Keterangan:
1.    Tempat penyaringan udara
2.    Lampu Uv
3.    Tombol pengaturan
4.    Pintu


49.   Lemari fermentasi

Keterangan:
1.    Pintu lemari fermentasi
2.    Rak lemari fermentasi


50.   Kulkas

Keterangan:
1.    Pintu kulkas
2.    Pengangan pintu kulkas
3.    Rak kulkas






51.   Timbangan analitik

Keterangan:
1.    Layar
2.    Tombol ON/OFF
3.    Penutup
4.    Alas timbangan


52.   Neraca Ohaus

Keterangan:
1.      Tempat beban
2.      Lengan depan
3.      Lengan belakang
4.      Skala
5.      Lekuk
6.      Alas





53.   Jangka sorong

Keterangan:
1.        Mengukur bagian luar
2.        Mengukur bagian                       dalam
3.        Mengukur kedalaman
4.        Mengukur ketinggian
5.        Skala
6.        Skala vernier


54.   Botol semprot aquades dan botol semprot alkohol

Keterangan:
1.    Wadah botol
2.    Selang penyemprot
3.    Penutup botol semprot






55.   Rak tabung

Keterangan:
1.    Lubang rak tabung  reaksi
2.    Badan rak tabung reaksi


56.   Corong

Keterangan:
1.    Mulut corong
2.    Ujung corong






57.   Vial

Keterangan:
1.    Penutup vial
2.    Badan vial


58.   Pinset

Keterangan:
1.    Pegangan pinset






59.   Disk blank

Keterangan:
1.    Disk blank


60.   Disk antibiotik

Keterangan:
1.    Disk antibiotik






61.   Pipet volume dan bulb

Keterangan:
1.        Bulb
2.        Badan pipet volume
3.        Volume pipet volume
4.        Ujung pepet volume


62.   Pencadang

Keterangan:
1.    Penutup cawan petri
2.    Tempat sampel
3.    pencadangan






63.   Lampu spiritus

Keterangan:
1.    Sumbu
2.    Badan lampu spiritus
3.    Dasar lampu spiritus


64.   Inkubator anaerob

Keterangan:
1.    Pintu incubator
2.    Pengatursuhu
3.    Rak incubator
4.     Alarm






65.   Lempeng KLT

Keterangan:
1.    Lempeng KLT tempat
                       Sampel ditotol.

66.   Tabung sentrifuge

Keterangan:
1.    Penutup tabung       sentrifuge
2.    Wadah tabung sentrifuge
3.    Skala tabung sentrifuge




B.     Pembahasan
Berdasarkan defenisinya mikrobiologi adalah cabang ilmu biologi berasal dari bahasa latih yaitu Mickos yang berarti kecil, bios yang berarti makhluk hidup dan logos yang berarti ilmu pengetahuan. Jadi mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup yang ukurannya sangat kecil yang biasanya dapa dilihat dengan menggunakan mikroskop. Dengan demikian dapat juga dikatakan bahwa mikrobiologi ini adalah cabang ilmu biologi yang memperlajari tentang makhluk hidup kecil.
Jenis peralatan rutin digunakan dalam aktifitas praktikum – praktikum maupun penelitian mikrobiologi hampir selalu menggunakan alat seperti mikroskop, autoklaf, laminar, incubator, dan lain – lain. Dalam praktikum ini mahasiswa dapat langsung belajar mengenai komponen – komponen mikroskop tersebut dan langsung mempraktekkan mengenai preparat yang disediakan.
                 Pengenalan alat ini bertujuan agar praktikan dapat mengetahui alat – alat yang digunakan dalam praktikum, fungsi alat dan bentuk –bentuknya. Sterilisasi ini dilakukan agar alat dan bahan yang digunakan dapat bersih dan tidak ada kontaminasi dari luar yang dapat mempengaruhi mikroorganisme yang ada.
a.  Alat – alat sterilisasi yaitu :
1.  Autoklaf
Berfungsi sebagai alat sterilisasi melalui uap panas bertekanan. Alat ini untuk mensterilkan alat-alat atau bahan yang tidak tahan terhadap pemanasan yang tinggi, alat-alat yang berskala dan medium.
Prinsip kerjanya adalah pada sampel, mengkoagulasi protein bakteri. Suhu sterilisasi adalah 121oC selama 15-30 menit. Waktu sterilisasi dihitung pada suhu dan tekanan yang diatur dalam autoklaf telah tercapai.
2.  Oven
Digunakan sebagai alat sterilisasi dengan menggunakan panas yang tinggi. Suhu yang digunakan antara 170oC selama 2 jam. Alat-alat yang dapat disterilkan di oven yaitu alat yang terbuat dari kaca seperti cawan petri, tabung reaksi. Adapun alat yang tidak bisa disterilkan di oven seperti alat yang terbuat dari plastik dan alat yang terbuat dari kaca yang memiliki skala. peralatan yang digunakan untuk sterilisasi dengan uap kering (oven) lebih mudah dibandingkan dengan uap basah. Sedangkan kerugiannya adalah alat ini tidak dapat digunakan untuk sampel yang tdak tahan pemanasan suhu tinggi dan pada alat-alat yang berskala dan yang terbuat dari plastic karena dapat meleleh jadi penggunaanya terbatas.
Prinsip kerja oven yaitu sebagai alat sterilisasi dengan menggunakan panas yang tinggi. Terpaparnya mikroorganisme dengan adanya pemanasan kering selama 2 jam denagn suhu 150 – 160  atau selama 1 jam dengan suhu 200 , dimana sel tersebut mengalami dehidrasi sehingga mengalami koagulasi protein sampai sel tersebut mati.
3.  Lampu UV
Digunakan untuk menghambat pertumbuhan bahkan membunuh mikroorganisme serta mengsterilkan alat-alat. Untuk melihat bercak noda yang ada pada KLT (Kromatografi Lapis Tipis), panjang gelombang yang digunakan yaitu 250 nm – 270 nm tetapi pada pada panjang gelimbang 265 nm yang paling efektif untuk membunuh bakteri. 
Terpaparnya bakteri oleh sinar UV akan menyebabkan terjadinya reaksi dimerisasi basa timin dimana akan terjadi proses transformasi rantai DNA sehingga terjadi kesalahan pembacaan kode denetik pada rantai DNA sel bakteri.
4. Ose Bulat
Digunakan untuk menginokulasi bakteri . dan prinsip kerjanya yaitu dengan digoreskan pada medium dan disterilkan dengan cara dipijarkan dari pangkal ke ujung pada lampu spiritus.
5. Inkubator
Alat yang digunakan untuk menginkubasi atau meremajakan mikroba. Prinsip kerjanya adalah menumbuhkan mikroorganisme dalam ruang pada suhu 37o C 1 x 24 jam untuk bakteri dan 3 x 24 jam untuk jamur.
6. Ose Lurus
Digunakan untuk mengisolasi dan menginokulasi bakteri. Prinsip kerjanya dengan ditusukkan (metode tusuk) pada medium dan disterilkan dengan cara dipijarkan dari pangkal ke ujung pada lampu spiritus.
7. Jarum preparat
Dapat digunakan untuk mengisolasi kapang dan khamir. Prinsip kerjanya dengan ditusukkan pada medium.
8. Colony counter
Digunakan untuk menghitung jumlah koloni yang tumbuh diatas maupu dibawah media. Prinsip kerjanya dengan cara menghitung jumlah koloni dengan bantuan kaca pembesar, dimana cawan petri diletakkan di atasnya lalu ditentukan atau dihitung jumlah koloni dan akan tersimpan dengan menekan tombol save setelah angka-angkanya berhenti.
9. Spektrofotometer
Digunakan untuk mengukur absorban dan transmitan dari suatu larutan sampel berdasarkan pada panjag gelombang sehingga dapat diketahui kadar sampel tertentu.
Prinsip kerjanya yaitu dimana cahaya polikromatik dari sumber cahaya yang dilewatkan pada monokromator kemudian intensitas dari cahaya, dimana ada yang akan diserap oleh sampel, ada yang dipantulkan dan ada pula yang diteruskan, dimana cahaya yang diteruskan ini tetangkap oleh detektor dan diperkuat oleh amplifier dan diteruskan pada layar, inilah yang dinamakan absorban (A) adalah cahaya yang diserap dan transmitan (T) adalah cahaya yang diteruskan.
10. Tabung reaksi
Kegunaan adalah wadah medium dalam bentuk cairan dimasukkan dalam wadah, dimana disterilkan dengan cara tabung reaksi dibungkus kertas dan biasanya disterilkan dalam oven.
11. Cawan Petri
Digunakan sebagai tempat menumbuhkan atau menghitung banyaknya mikroba dan mengamati morfologi dan bentuk mikroorganisme.
12. Tabung efendof
Tabung durham adalah alat yang digunakan sebagai penampung gas yang berupa gas CO2 dari hasil permentasi mikroba. Alat ini dimasukkan ke dalam tabung reaksi dalam keadaan terbalik dimana untuk mensterilkan dibungkus dengan kertas dan dimasukkan dalam oven.


13. Gelas Kimia
Kegunaannya untuk melarutkan zat atau bahan dalam bentuk serbuk.
14. Gelas ukur
Digunakan sebagai alat yang digunakan mengukur volume dimana pengukuran gelas ukur lebih tepat atau teliti dibandingkan dengan gelas kimia
15. Objek gelas
Dapat digunakan untuk wadah tempat meletakkan mikroba yang akan diamati pada mikroskop. Berupa lempengan kaca transparan berbentuk persegi panjang.
16. Dek gelas
Dek gelas berupa lempengan kaca tipis, mudah pecah, berbentuk persegi, dapat digunakan sebagai penutup dari objek gelas dipasangkan dengan mikroskop untuk melihat mikroba yang ukurannya sangat kecil.
17. Pinset
Berfungsi untuk mengambil preparat, contohnya paper disk. Cara sterilisasi yaitu dengan dipijarkan pada nyala lampu spiritus hingga membara/panas.
18. Kulkas
Kulkas digunakan untuk menyimpan medium pada temperatur rendah.
19. Mikroskop
Kegunaannya untuk mengamati mikroba. Prinsipnya sama dengan mikroskop pada umumnya dimana sampel yang terdapat pada kaca objek disinari oleh cahaya dan lampu lalu bayangan ditangkap oleh lensa objektif dan selanjutnya bayangan diteruskan ke lensa okuler yang terdapat diatasnya. Bayangan yang nampak pada lensa okuler inilah yang dapat kita lihat.
20. Mikropipet
Digunakan sebagai alat untuk memindahkan atau mengambil sampel dengan komposisi yang kecil dalam skala yang pasti. Bagian-bagiannya adalah gagang, skala, tombol penarik sampel, tombol pelepas jarum, dan jarum.
Ujung mikropipet dimasukkan dalam medium kemudian batang pengisap ditarik.
21. Enkas
Digunakan sebagai tempat peremajaan jamur atau bakteri. Bagian-bagiannya berupa lubang dan wadah/ruang tempat cawan petri.
22. Spoit
Digunakan untuk memasukkan zat uji ke dalam pencadang dan ke dalam medium serta digunakan untuk memindahkan medium.
23. Gelas arloji
Digunakan sebagai tempat untuk menempatkan sampel. Terbuat dari kaca berbentuk piring.
24. Gelas Erlenmeyer
Digunakan untuk menghomogenkan sampel atau sebagai tempat medium. Bagian-bagiannya mulut, leher, wadah, dan skala.
25. Batang pengaduk
Digunakan sebagai alat untuk menghomogenkan sampel terbuat dari kaca. Bagian-bagiannya adalah gagang dan pengaduk.
26. Botol semprot aquadest
Digunakan sebagai wadah untuk aquadest yang akan digunakan dalam mencuci alat. Ada penutup, wadah dan selang.
27. Botol semprot alkohol
Digunakan sebagai wadah untuk alkohol dalam membunuh mikroorganisme yang melekat pada meja dan tangan. Komponennya adalah wadah, selang, penutup, dan handspray. Hanya dengan menekan handspraynya maka akan keluar alkohol.


28. Kuvet
Digunakan sebagai wadah untuk menyimpan cairan pada spektrofotometrer sebelum dilakukan pengujian.
29. Jangka sorong
Digunakan untuk mengukur diameter, kedalaman dan ketebalan dari suatu alat yang akan digunakan
30. Spatel
Digunakan sebagai alat untuk memindahkan atau mengambil sampel. Bagian-bagiannya adalah gagang dan ujung spatel (tempat sampel).
31. Drigalsky
Merupakan alat untuk meratakan sampel di atas medium. Bagian-bagiannya adalah gagang dan ujung yang berbentuk segitiga terbuat dari kaca.
32. Vial merupakan tempat/wadah sampel
33. Sendok tanduk
Digunakan sebagai alat untuk memindahkan atau mengambil sampel. Bagian-bagiannya adalah gagang, sendok kecil dan sendok besar pada setiap ujungnya.
34. Lumpang dan alu
Digunakan sebagai alat untuk menggerus atau menghaluskan sampel. Bagian-bagiannya pada alu yaitu gagang dan penggerus sedangkan pada lumpang yaitu wadah dan mulut lumpang.
35. Rak tabung
Rak tabung merupakan tempat tabung reaksi. Bagian-bagiannya adalah lubang dan stand tempat pengeringan tabung.
36. Botol penampak bercak
Digunakan sebagai wadah untuk menempatkan pereaksi penampak bercak dengan tujuan menentukan golongan senyawa antimikroba dari suatu ekstrak tersebut.
37. Shaker
Digunakan sebagai alat untuk mempercepat penyebaran mikroorganisme, inkubasi mikroorganisme dengan adanya pengadukan dengan menggunakan kecepatan tertentu.
38. Eksikator
Merupakan alat untuk menyimpan ekstrak sehingga diperoleh ekstrak kental atau ekstrak kering.
39. Kertas pH universal
Merupakan alat untuk mengukur pH atau mengukur asam basa larutan secara manual.
40. pH meter
Kegunaannya sebagai alat untuk mengukur pH secara elektrik.
41. Pencadang
Digunakan sebagai tempat sampel dapat berpenetrasi keluar ke medium padat di bawahnya untuk membunuh bakteri.
42. Chamber
Merupakan wadah untuk menempatkan eluen yang telah dicampur.
43. Corong
Digunakan sebagai alat untuk membantu menuang cairan ke wadah yang lebih kecil mulutnya.
44. Jarum preparat
              Digunakan sebagai alat untuk menyebarkan sampel atau menusuk mikroorganisme.
45. Labu ukur
                            Digunakan sebagai tempat mengencerkan zat tertentu hingga batas leher tabung ukur.        
46. Mikro pipet dan tip
 Digunakan untuk memindahkan zat atau larutan tertentu dari satu tempat ke tempat lain.
47. Termometer
           Digunakan untuk mengukur suhu pada zat atau larutan tertentu.


48. Eksikator
           Digunakan untuk mendinginkan bahan atau wadah sebelum dilakukan penimbangan serta untuk menyimpan bahan agar tetap dalam kondisi kering.
49. Cawan porselin
           Digunakan sebagai wadar untuk menyimpan larutan sebelum ditimbang.
50. Gelas arloji
           Digunakan untuk menyimpan bahan yang akan ditimbang terutama untuk bahan padat atau pasta.
51. Inkubator aerob
                 Digunakan untuk menginkubasi atau menumbuhkan bakteri aerob.
52. Enkas
            Digunakan sebagai wadah atau tempat untuk menyimpan jamur.
53. Fermentor
           Digunakan untuk memasukkan udara ke dalam cairan kultur dalam fermentor.
54. Spektrofotometer UV-Vis
            Digunakan untuk menghitung jumlah mikroba dalam suatu larutan.

55. Shaker
              Digunakan untuk menghomogenkan suatu campuran bahan.
56. Sentrifuge
          Digunakan untuk memisahkan antara partikel padat dan cair.
57. Pinset
               Digunakan untuk menjepit alat – alat kecil yang sudah di panaskan.
58. Disk blank
           Digunakan mensterilkan alat dengan oven yang terbuat dari kertas saring dan dicelupkan kedalam cairan antibiotic.
59. Pipet volume
            Digunakan untuk mengukur larutan dalam volume larutan yang diukur.
60. Pencadang
            Digunakan sebagai tempat sampel untuk pengaturan kemampuan penghambat suatu zat terhadap mikroorganisme dengan metode difusi agar.
61. Lampu spiritus
                 Digunakan untuk pemanasan larutan, atau alat.


62. Neraca Ohaus
                 Digunakan untuk menimbang berat sampel yang akan digunakan dalam praktikum dengan ketelitian 0,001 mg.
63. Lempeng KLT
                 Digunakan untuk memisahkan campuran senyawa menjadi senyawa murni.
64. Tabung sentrifuge
           Digunakan sebagai tempat bahan yang akan diendapkan dengan alat sentrifuge.




BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.     Kesimpulan
Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa pengenalan alat dibutuhkan agar praktikan dapat mengetahui fungsi dan bentuk – bentuk dari alat – alat yang ada dilaboratorium. Pensterilan alat digunakan agar alat tidak dan bahan yang akan digunakan tidak terkontaminasi dengan mokroorganisme lain yang tidak diinginkan yang dapat mempengaruhi atau merusak mikroorganisme yang ada.
B. Saran
Diharapkan kepada kakak asisten agar tetap mempertahankan cara bimbingannya kepada praktikan selama berlangsungnya praktikum, dan diharap tuntunannya selalu pada praktikum selanjutnya.



DAFTAR PUSTAKA
Djide,natsir dan sartini. 2014. Mikrobiologi Farmasi Dasar. Universitas Hasanuddin: Makassar











No comments:

Post a Comment